Foto : lab ipa

KETERAMPILAN PROSES SAINS

14-03-2022    Admin SMP IT MTA Karanganyar    4780 kali     Pendidikan


KETERAMPILAN PROSES SAINS

SMP IT MTA KARANGANYAR

Oleh: Afanin Nur Khoirun Nisa’

 

SMP IT MTA Karanganyar adalah sebuah institusi pendidikan yang dalam pencapaian tujuannya sangat didukung oleh berbagai komponen, salah satunya adalah Laboratorium IPA. Lebih dari itu, Laboratorium IPA adalah hal yang sangat mendasar dalam terlaksananya suatu proses pendidikan untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik. Laboratorium IPA adalah tempat pembelajaran sains IPA dengan cara mencari pengetahun tentang alam secara sistematis melalui proses penemuan yang menekankan pemberian pengalaman langsung dengan Keterampilan Proses Sains.

 

Subagyo (2009) mendefinisikan bahwa Keterampilan Proses Sains adalah suatu keterampilan dalam pembelajaran IPA yang beranggapan bahwa IPA itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan pada peserta didik sebagai pengalaman yang bermakna dan dapat digunakan sebagai bekal perkembangan diri selanjutnya. Menjadi guru sains hendaknya sadar bahwa dalam pembelajaran sains perlu melibatkan banyak hal. Bukan hanya memperoleh pengetahuan. Hal yang perlu dilibatkan selain pengetahuan yaitu dapat berupa keterampilan praktik untuk mengembangkan pemahaman terhadap dunia sekitar manusia berupa fenomena benda hidup. 

Pembelajaran keterampilan proses sains penerapanya dalam pembelajaran meliputi 5 (lima) pengalaman belajar yaitu: Mengamati (observing), Menanya (questioning), Mengumpulkan informasi (experimenting), Menalar/Mengasosiasi (associating), dan Mengomunikasi-kan (communicating) (Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014). Mengingat sains pada hakikatnya bukan saja selain produk, tetapi juga proses, maka mengembangkan KPS dalam diri siswa sangat penting. Keterampilan proses sains menurut Kemdikbud (2014) dibedakan menjadi dua kelompok yaitu keterampilan proses dasar (basic skill) dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills). Keterampilan proses dasar terdiri atas mengamati, menggolongkan atau mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginterpretasi data, memprediksi, menggunakan alat, melakukan percobaan, dan menyimpulkan. Sedangkan jenis-jenis keterampilan terintegrasi meliputi merumuskan masalah, mengidentifikasi variabel, mendeskripsikan hubungan antarvariabel, mengendalikan variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, memperoleh dan menyajikan data, menganalisis data, merumuskan hipotesis, merancang penelitian, dan melakukan penyelidikan/percobaan.

Pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Laboratorium IPA SMP IT MTA Karanganyar ini diharapkan menjadi solusi dalam menyiasati besarnya tanggung jawab yang diemban oleh mata pelajaran IPA di sekolah. Dengan adanya keterampilan proses sains dengan praktikum ini, diharapkan nilai-nilai sains yang telah dipelajari oleh siswa tidak hanya sekedar menjadi  pengetahuan atau hafalan tetapi hendaknya menjadi suatu bekal di tengah-tengah kehidupan sehari-hari.

Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan eksperimen (percobaan) dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi pengalaman untuk mengalami sendiri tentang suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan tentang keadaan suatu objek. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, mencari suatu data baru yang diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan suatu dalil atau hukum dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya.

 

Daftar Pustaka:

Subagyo, Y., & Marwoto, P. (2009). Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains untuk meningkatkan penguasaan konsep suhu dan pemuaian. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5(1).

Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah MenengahPertama/ Madrasah tsanawiyah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

    Komentar Pembaca :
Tulis Komentar: